Materi terkait dengan Tafsir Ayat Ahkam merupakan suatu hal yang sangat penting terutama bagi mereka yang menggeluti al-Qur’an dan mempelajari hokum Islam (syariat). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami hokum-hukum, makna-makna yang tersirat dan tersurat dalam Al-Qur’an.
Pembahasan petama yang menjadi kajian utama pada kajian tafsir Ahkam adalah surat al-Fatihah. Sesui dengan namanya ia adalah pembuka dari Al-Qur’an. Tujuanya agar kajian ini dapat menghasilkan pemahaman tentang hokum yang terkandung dalam surat Al-fatihah.
Definisi
Surat Al-fatihah mempunyai beberapa nama, diantara nama yang seriing didengar ada beberapa macam diantaranya:
Surat Al-fatihah mempunyai beberapa nama, diantara nama yang seriing didengar ada beberapa macam diantaranya:
- Al-Fatihah. Al-Fatihah berasal dari kata Fataha Yaftahu yang artinya membuka Faatihah mempunyai arti pembuka. Diberinama Al-Fathihah karena kedudukan dan beradanya di halaman pertama dalam Mushaf Al-Qur’an. Penempatan itu tentu bukan suatu kebetulan, akan tetapi diatur posisioningnya secara rigit dan langsng oleh Allah SWT, melalui perantara Jibril AS. Bukan hasil ijtihad Rasulullah, para sahabat, terlebih lagi para Tabi’in. Setiap turun ayat Jibril AS mendiktekan posisinya kepada Rasulullah agar ditempatkan ditempat yang sesuai dengan apa yang menjadi kehendak-Nya.
Karena jika kita melihat surat perama yang turun itu bukan al-Fatihan namun surat Al-‘Alaq, yang berada pada akhir juz al-Qurlan yaitu juz 30. Seperti halnya ayat terakhir yang turun kepada Rasulullah yaitu firman Allah:
Artinya: “Takutlah pada hari dimana kalian dikembalikan kepada Allah”
Ayat ini terletak didalam surat Al-Baqarah, yang merupakan surat kedua setelah surat al-Fatihah. Maka dengan demikian penetapan posisi Ayat tidak memiliki korelasi kuat dengan waktu turunya Al-Quran.
- Ummul Kitab. Umm dalam bahasa arab berarti Ibu, kitab dalam bahasa arab berarti buku. Namun jika di tambahkan alif lam di depanya maka ia menjadi bersifat “Makrifat” memiliki makna yang lebih sepesifik yaitu kitab suci dalam hal ini adalah Al-Qur’an. Karena diantara nama Al-Qur’an adalah Al-Kitab sebagaimana yang disebutkan pada surat Al-Baqarah:
Artinya: “Demikianlah Al-Qur’an yang tidak ada keraguan didalam nya”.
(QS.Al-Baqarah,2)
Dengan demikian “Ummul Kitab” adalah ibu dari Al-Qur’an. Kata Umm dalam bahasa arab tidak hanya berarti Ibu secara hakiki, tapi juga dapat bermakna majazi yaitu sesuatu yang mencakup, mengandung dan meliputi segala sesuatu. Sebagaimana ahli bahasa sampaikan:
أي أمر يجمع عليه كل شيء يسمى الأم
Artinya: “segala urusan yang mencakup didalamnya segala sesuatu disebut Al-Umm (ibu)”
Seperti halnya Ummul Qura yang berarti pusat kegiatan umat Islma dunia. Dimanapun ia berada ketika ia melaksanakan haji maka ia harus pergi ke mekkah. Demikian dengan kiblat umat Islam yaitu ka’bah yang secara posisi berada di mekkah . Ummu juga nama pendera Perang Umat Islam. Disebut dengan Ummu karena posisinya umumnya berada di depan pasukan perang, ketika bendera terkibar maka sejumlah pasukan akan mengikutinya. Demikian halnya dengan Al-Ardl (Bumi) ia juga diberi nama Al-Umm karena setiap makhluk yang bernyawa akan dikembalikan kedalam tanah, adapun makhluk yang tidak bernyawa dapat ditemukan banyak sekali di dalam tanah.
Dengan demikian maksud dari Ummul Kitab adalah bahwa tujuh ayat yang ada pada surat Al-Fatihah mengandung, mencakupi, dan melingkupi seluruh intisari ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an. DIantaranya mengandung beberapa hal yaitu:
- puja-puji terhadap Allah Azzawajalla,
- penetapan Rububiyyah (Ketuhanan) Allah,
- Pelaksanaan dan ketaan terhadap perintah Allah,
- Permohonan Hidayat dan kekuatan Iman
- Berita tentang kaum terdahulu
- Cerita tempat kembali orang-orang yang bahagian
Oleh karenanya ketika Al-Fatihah itu disebut Ummu al-Kitab karena ia mencakup dan mengandung intisari Al-Qur’an secara keseluruhan.
- Sab’ul Matsani. Sab’ul atau Sab’ mempunyai arti bilangan tujuh, sedangkan Matsni, diambil dari kata Tsana artinya pujian, jika ditambahkan mim sighat mamf’ul maka ia menjadi objek artinya yang di puja dan puji. Disebut dengan Matsani, karena ia puji-pujian yang di ulang setiap shalat, lebih dari sekali dalam setiap shalat. Shalat lima waktu saja, 17 kali dalam sehari.
Dari nama-nama diatas terdapat beberapa nama lain menurut imam al-Qurthubi, Al-Syifa, Wafiyyah, Kafiyyah, Al-Asas, Al-Hamd. Namun demikian nama yang paling masyhur bagi al-Qur’an adalah ketiga nama tadi diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar